Kejatuhan Dinasti American de Cali

 Keberhasilan serta kejahatan yaitu dua segi yang tidak bisa dilepaskan dari sepakbola Amerika Latin. Rekan sampai kucuran dana dari mafia atau kartel narkoba Slot Judi Online untuk mempermulus jalan kemajuan club biasa dikerjakan.

Peristiwa keberhasilan club Kolombia, America de Cali, dalam 40 tahun akhir tidak juga lewat dari kejahatan-kejahatan "umum" itu. Nama mereka agung di Kolombia serta sempat diangkat selaku club terhebat kedua di dunia oleh IFFHS di 1996 lampau.

Asal-usul America de Cali udah ada sejak mulai 1918 lampau, sewaktu banyak pelajar-murid Colegia Santa Librada membuat club buat bertanding dengan beberapa sekolah lain yang memiliki nama America FC. Akan tetapi, dengan resmi, America anyar berdiri di 13 Februari 1927 lampau.

21 tahun berlalu, di bawah pimpinan Humberto Salcedo Fernandez, America dibawa ke ranah professional. Cara itu ditantang Benjamin Urrea ‘Garabato', relasi pendiri sekalian eks pemain America. Seperti Bela Guttmann, Garabato mengazab, Slot Online Terpercaya "Apabila club masuk professional, saya bersumpah pada Tuhan kalau club ini tidak akan juara."

Di 1979, hitoi berlangsung. America menghadirkan Gabriel Ochoa Uribe selaku pelatih anyar. Hasilnya instant. Musim itu, America langsung jadi juara liga dalam negeri buat kali pertamanya.

Beberapa tahun seterusnya, America de Cali bertambah sukses di arena dalam negeri. Lebih-lebih seusai mendapat suntikan dari Gilberto serta Miguel Rodriguez Orejuela bersaudara. Maksud ke-2  bersaudara itu tak lain ialah untuk menyamai kartel besar yang lain di Kolombia, Pablo Escobar, yang jadi cukong dari lawan paling kuat America, Atletico Nacional Medellin.

Pasokan dana fresh membikin America bisa menghadirkan pemain bintang. Willington Ortiz digaet dari lawan satu kota mereka, Deportivo Cali; terus ganda Tim nasional Peru Guillermo La Rosa serta Cesar Cueto; gak lewat bomber legendaris Paraguay, Roberto Cabanas.

Sampai, Miguel Rodriguez secara personal sempat menjajakan uang sejumlah tiga juta dolar pada Diego Armando Maradona buat main waktu 6 bulan di tersisa musim 1980. Sempat sepakat, Maradona secara personal mengumumkan Miguel Rodriguez kalau dirinya sendiri cenderung memutuskan datang ke Boca Juniors serta habis Piala Dunia 1982, ia bakal ke Barcelona.

Walaupun tidak sukses mengajak Maradona, America masih menguasai liga dalam negeri di bawah petunjuk Uribe. Tertera, club bernama Los Diablos Rojos sukses jadi juara lima musim berturutan sejak mulai 1982 sampai 1986.

Lepas dari kemajuan di arena dalam negeri, trophy kontinental tidak mereka gapai. Sumpah Garabato masih menempel. America de Cali berhasil ke final Copa Libertadores waktu tiga musim berturutan (1985, 1986, 1987), namun mereka terus keluar stadion dengan menunduk. Lebih muramnya, di 1989, lawan paling berat mereka, Atletico Nacional, jadi klub Kolombia pertama-tama yang mendapat Copa Libertadores.

"Jadi pemenang liga tak memberinya tebusan. Klub ini dibikin buat jadi pemenang Copa Libertadores. Saya tak berpihak Nacional.

Postingan populer dari blog ini

Navalny’s wife calls on international community to fight against Putin's "horrific" regime

Hope in Gaza "drowned out by bombs," UNICEF spokesperson says

advancing Putin’s foreign policy